Ada secangkir teh dan setumpuk cerita yang belum juga habis
terbaca,
keduanya tergesa-gesa dan tak sabar menunggu giliran untuk
diceritakan:
I
Ketika bicara tentang hidup, Ia mengandalkan ingatan yang
datar tapi tajam.
Ingatan pertamanya adalah menjadi gadis sederhana yang
bertemu cinta pertamanya.
II
Ketika mendengarkan musik, Ia mengambil kaca untuk melihat
ekspresi wajahnya. Ia kadang menangis ketika benar-benar rindu pada cinta
pertamanya, lalu tiba-tiba sadar ini hanya kelakar dan sandiwara nakal
III
Ketika membaca cerita
pendek di sebuah tabloid, Ia merasa cinta pertamanya ada pada tokoh-tokoh dalam
cerita. Ia menikmati cerita hingga tak sadar malam menjadi teman baik untuk
berharap bertemu pada cinta pertama dalam tidurnya.
IV
Ketika tidur Ia menghabiskan waktu delapan jam dan hampir
seperti itu. Udara dingin di kamarnya memiliki kekuatan untuk mengingat cinta
pertamanya yang selalu menyimpan banyak rahasia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar